Pematangsiantar, 16 November 2024 – Sekolah Tinggi Theologia HKBP (STT HKBP) menggelar ujian tesis bagi Dewi Frisca Tampubolon pada tanggal, 15 November 2024, mahasiswa Program Studi Magister Teologi. Ujian berlangsung dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB di Gedung Pascasarjana STT HKBP Pematangsiantar. Tesis yang diuji berjudul “Perjamuan Makan Bagi Orang Miskin dan Disabilitas (Studi Hermeneutis terhadap Lukas 14 : 12 – 14)”. Ujian ini dihadiri dosen penguji dan pembimbing, yaitu Raulina, D.Th., Dr. Dewi Sri Sinaga., Dr. Riris Johanna Siagian, M.Si., Maruasas Nainggolan, PhD sebagai moderator.
Tesis ini membahas tentang peran perjamuan makan dalam konteks sosial orang miskin dan disabilitas sebagaimana dijelaskan dalam Lukas 14:12-14 melalui pendekatan hermeneutis. Dalam perikop ini Yesus mengajarkan pentingnya inklusivitas dalam kehidupan bersosial, dengan menekankan bahwa undangan ke perjamuan tidak hanya ditujukan kepada orang yang berstatus tinggi ditengah-tengah masyarakat dan jemaat, tetapi juga kepada mereka yang dianggap rendah dalam masyarakat – termasuk orang miskin dan penyandang disabilitas (orang cacat, orang lumpuh, dan orang buta). Studi ini mengurai pesan teologis di balik pengajaran Yesus mengenai bagaimana Kerajaan Allah mengatasi hierarki sosial dan menekankan panggilan untuk ramah dan peduli terhadap mereka yang terpinggirkan. Penelitian ini menyoroti bagaimana Yesus menantang system sosial yang eksklusif dan mengajarkan inklusivitas, kasih yang tanpa syarat, dan perhatian terhadap mereka yang tidak memiliki akses terhadap kehormatan sosial.
Dengan menggunakan metode hermeneutika, penelitian ini mengeksplorasi relevansi ajaran tersebut dalam konteks kekristenan masa kini, terutama terkait isu keadilan dan inklusi bagi kaum marjinal. Hasil analisis menunjukkan bahwa undangan perjamuan ini tidak hanya berbiacar tentang kebaikan pribadi, tetapi juga panggilan untuk menciptakan komunitas yang adil, dimana setiap orang diterima dan dihormati terlepas dari status sosial dan fisik. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan wawasan baru bagi pembaca Alkitab dan gereja dalam mengaplikasikan nilai-nilai injil yang inklusif dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah masyarakat dan jemaat, khususnya dalam memperhatikan kebutuhan serta menerima orang miskin dan penyandang disabilitas.
Setelah melalui proses ujian yang mendalam, Ketua STT HKBP, Dr. Sukanto Limbong, M.Th, serta Ketua Program Studi Strata Dua, Dr. Riris Johanna Siagian, M.Si, menyampaikan Dewi Frisca Tampubolon dinyatakan “LULUS” dan ucapan selamat yang telah menyelesaikan ujian dengan baik.
Dewi Frisca Tampubolon juga membagikan pengalaman berkesan selama studi S2 dimana pengetahuan semakin berkembang dan mendalam. Kemampuan berfikir menjadi lebih spesifik, banyak melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan lebih banyak membaca buku-buku dan menggali berbagai sumber, dan juga lebih banyak berinteraksi dengan dosen dalam berbagai diskusi, dialog untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya interaksi dengan banyak dosen, ujarnya.
Ujian Tesis Magister Dewi Frisca Tampubolon di STT HKBP
Ujian Tesis Magister Dewi Frisca Tampubolon di STT HKBP
Ujian Tesis Magister Dewi Frisca Tampubolon di STT HKBP
Ujian Tesis Magister Dewi Frisca Tampubolon di STT HKBP
* Sumber dan dipost : M. Lumban Gaol.